Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 28 November 2013

Apapun jenis perangkat input yang digunakan, untuk menghasilkan kualitas gambar yang baik pada produksi cetak  berlaku selalu persiapkan gambar digital original sebaik mungkin sejak awal. Dengan kata lain, siapkan gambar original se- “Hi-Res” (High Resolution) mungkin lalu layout menjadi sebuah desain. Jika kualitas asli gambar tidak bagus, maka hasil produksi cetak juga tidak bagus. Begitu pula sebaliknya (Garbage In Garbage Out).
Resolusi gambar sering juga disebut sebagai resolusi input, yaitu banyaknya elemen yang membentuk suatu gambar. Besarnya elemen gambar dinyatakan dalam ppi (pixel per inch) atau dpi (dot per inch).
Untuk mengetahui resolusi input produksi cetak yang tepat, dapat digunakan rumus : 2 x screen ruling setara yang digunakan untuk output film/pelat percetakan. Screen ruling adalah banyaknya line/garis per inch. kecilnya screen ruling dipengaruhi jenis kertas yang digunakan. Jika yang digunakan 150 lpi, maka resolusi input menjadi 300 dpi.
Besar
File yang diambil dari kamera digital umumnya beresolusi 72 dpi dengan ukuran panjang dan lebar yang besar. Dalam hal ini yang perlu menjadi perhatian adalah total file size gambar tersebut. Contohnya, bila kamera digital yang memiliki kemampuan menghasilkan gambar 4,8 Mb resolusi input 72 dpi, dengan dimensi 34,4 cm x 46,2 cm. Maka ukuran ideal untuk produksi cetak bila membutuhkan resolusi 300 dpi adalah 8,2 x 11,1 cm.
Cara mengubah resolusi gambar di Adobe Photoshop :
1.       Buka file gambar
2.       Pilih menu Image >Image Size
3.       Perhatikan resolusi awal dan total file size
4.       Non aktifkan menu resample image pada bagian bawah
5.       Ganti resolusi 72 dpi menjadi 300 dpi
6.       Perhatikan total file size tetap seperti saat masih 72 dpi hanya kini ukuran gambar menjadi lebih kecil.
Tulisan ini disadur dan diolah dari Bab II Buku Designer Handbook dengan izin penulis : Ibu Anne Dameria – Link & Match Graphic.
Rasanya sulit saat ini untuk menemukan seorang desainer grafis yang karyanya tidak menggunakan huruf. kalimat judul sebuah flyer ataupun hanya keterangan kecil di pojok halaman foto, huruf atau font jelas dibutuhkan.
Menjadi
Tidak jarang hasil desain setelah tercetak, dirasakan tidak sesuai harapan. Lalu standar apa saja yang perlu dipenuhi sebuah desain agar huruf atau font dan garis dapat tercetak sesuai rencana ? Berikut kami sajikan tips untuk Anda.

Font
Font atau huruf merupakan salah satu komponen dalam desain grafis. Pada sebuah logo, huruf dapat tampil sebagai informasi nama dari produk atau perusahaan, Pada kemasan, dapat tampil sebagai logo perusahaan dalam bentuk merk atau brand (dan sub brand). Font juga dapat hadir untuk mendeskripsikan produk dan informasi pendukung lainnya.
Saat ini ada banyak jenis font yang dapat digunakan dan tampil di monitor. Terlepas dari masalah estetika atau typografinya, agar font-font tersebut dapat ‘muncul’ dengan benar pada proses produksi cetak, ada standar yang harus diperhatikan oleh seorang desainer. Beberapa diantaranya adalah :
  1. Letak posisi teks minimal 3 mm dari paskris ukuran jadi.
  2. Teks berwarna hitam menggunakan separasi warna Black 100% (K= 100) dan bukan hasil registrasi (Cyan =100%, Magenta = 100%, Yellow = 100 %, dan Black (K) = 100%)
  3. Ukuran font minimal 6 poin untuk teks dengan satu warna, dan minimal 10 point jika diapositif atau full color.
  4. Disarankan menggunakan Postcript Font atau Open Type Font.
  5. Font dilampirkan pada saat diserahkan ke percetakan atau di-embed saat membuat PDF File.
Catatan : Terkadang saat menggunakan Adobe Photoshop, seorang desainer telah membuat warna font hitam (Black (K) =100). Namun setelah dipindahkan ke software desktop publishing, font dapat berubah menjadi full color. Hal ini disebabkan output Adobe Photoshop sering dibaca sebagai image. Karena itu disarankan agar penambahan teks pada desain tidak dilakukan pada software Adobe Photoshop, namun pada Adobe InDesign atau desktop publishing lainnya.
 
Garis
Pada gambar vektor, gambar dibuat melalui garis, kurva, dan bidang secara matematis. Setiap garis, kurva, dan bidang memiliki atribut, yaitu fill dan stroke, ukuran stroke, jenis cap atau join stroke, dan lain sebagainya.
Saat mendesain untuk nantinya dicetak offset, perlu diperhatikan bahwa garis yang terlalu tipis tidak dapat dimunculkan dengan baik apabila terlalu tipis. Karena itu perlu diperhatikan hal-hal berikut :
  1. Ketebalan garis minimal hairline (0,25 poin)
  2. Warna pada color pallete jangan menggunakan mode RGB atau Pantone, kecuali bila pencetakan memang akan menggunakan warna Pantone.
 
Tulisan ini disadur dan diolah dari Bab II Buku Designer Handbook dengan izin penulis : Ibu Anne Dameria – Link & Match Graphic.

PRODUK UNGGULAN

Posted by Unknown On 21.41 No comments
Percertakan Sentosa berkomitmen untuk memuaskan pelanggan, dengan selalu memberikan layanan terbaik sesuai kebutuhan dan permintaan.

BROSUR
COMPANY PROFILE
KARTU NAMA
UNDANGAN
NEON BOX
STEMPEL
KAOS
SERAGAM
BANNER
CONTINUOUS FORM
NOTA / BON
AGENDA
KALENDER
BUKU TAHUNAN
PIN
LAINNYA

CETAK KALENDER 2014

Posted by Unknown On 20.29 No comments

Kalender merupakan media promosi dan publikasi yang cukup efesien, sekali cetak berlaku sepanjang tahun. Namun efesiensinya tentunya tidak instan, ada banyak hal yang menjadikannya berfungsi secara maksimal atau tidak. Kalender yang baik paling tidak mempertimbangkan 3 hal.
Pertama, content.  Usahakan pilih gambar/tulisan yang mempresentasikan perusahaan semisal produk atau proses kerja dari perusahaan tersebut, kalender merupakan media promosi/publikasi sehingga jangan membuat kalender tersebut mandul dengan memuat content yang tidak perlu. Selektiflah memilih gambar/foto, selain mempertimbangkan representasi, juga harus mempertimbangkan kualitas fisik dari foto tersebut, hindari penggunaan foto dengan kualitas yang buruk dalam cetak kalender. Selalu pilih foto dengan resolusi yang cukup untuk cetak kalender, tidak blur dan kusam.

Kedua, desain. Selain merupakan bagian dari branding, desain yang menarik akan membuat kalender lebih diperhatikan dan mendapatkan tempat. Kombinasi dalam pemilihan warna, material kertas dan finishing perlu menjadi pertimbangan matang. Terkadang dengan material yang mahal jika tidak pandai-pandai mengkombinasikannya terlihat tidak menarik, sebaliknya dengan material yang ekonomis dengan kombinasi FA, warna dan finishing yang tepat akan membuat kalender menjadi terkesan eksklusif.  Percetakan Lima Warna menyarankan untuk mempercayakan desain kepada desainer yang sudah berpengalaman, agar hasil cetak kalender lebih maksimal. Namun demikian percetakan kami siap membantu jika pelanggan kesulitan mencari desainer.

Ketiga, distribusi. Buatlah daftar kemana kalender tersebut akan dibagikan. Prioritaskan kepada pelanggan yang sudah ada sebagai bentuk penghargaan atas kepercayaannya terhadap perusahaan. Kemudian distribusikan kepada orang yang mempunyai potensi akan menggunakan jasa/produk perusahaan walaupun sampai saat ini belum menggunakannya. Daftar distribusi ini juga akan berguna untuk menentukan berapa banyak jumlah kalender yang akan dicetak.

Rabu, 27 November 2013

Tentang Percetakan Sentosa

Posted by Unknown On 19.22 No comments

 



PRODUK DAN LAYANAN
OFFSET PRINTING
Dengan dukungan mesin Heidelberg SM 52, SM 74 dan beberapa mesin penunjang lainnya Percetakan Lima Warna dapat memberikan layanan terbaik untuk berbagai produk berikut : brosur, leaflet, flyer, poster, katalog, company profil, kop surat, kartu nama, map, invoice, buku, buletin, newsletter, majalah, kartu undangan, kartu ucapan, paper bag, amplop, kalender, dan lainnya yang berbasiskan offset printing (press printing)

DIGITAL OFFSET PRINTING
Merespon kebutuhan cetak dangan jumlah sedikit yang acapkali sangat tidak ekonomis apabila dicetak dengan press printing (offset printing) kami menawarkan digital offset sebagai solusinya. Tanpa minimal order dan proses cetak lebih cepat menjadi pilhan tepat untuk kebutuhan percetakan dengan quantity sedikit. Produk tersebut antara lain : kop surat, kartu nama dan flyer dan sejenisnya.




Kotak Penelusuran