Rasanya sulit saat ini untuk menemukan seorang desainer grafis yang karyanya tidak menggunakan huruf. kalimat judul sebuah flyer ataupun hanya keterangan kecil di pojok halaman foto, huruf atau font jelas dibutuhkan.
Menjadi
Tidak jarang hasil desain setelah tercetak, dirasakan tidak sesuai harapan. Lalu standar apa saja yang perlu dipenuhi sebuah desain agar huruf atau font dan garis dapat tercetak sesuai rencana ? Berikut kami sajikan tips untuk Anda.
Font
Font atau huruf merupakan salah satu komponen dalam desain grafis. Pada sebuah logo, huruf dapat tampil sebagai informasi nama dari produk atau perusahaan, Pada kemasan, dapat tampil sebagai logo perusahaan dalam bentuk merk atau brand (dan sub brand). Font juga dapat hadir untuk mendeskripsikan produk dan informasi pendukung lainnya.
Saat ini ada banyak jenis font yang dapat digunakan dan tampil di monitor. Terlepas dari masalah estetika atau typografinya, agar font-font tersebut dapat ‘muncul’ dengan benar pada proses produksi cetak, ada standar yang harus diperhatikan oleh seorang desainer. Beberapa diantaranya adalah :
Garis
Pada gambar vektor, gambar dibuat melalui garis, kurva, dan bidang secara matematis. Setiap garis, kurva, dan bidang memiliki atribut, yaitu fill dan stroke, ukuran stroke, jenis cap atau join stroke, dan lain sebagainya.
Saat mendesain untuk nantinya dicetak offset, perlu diperhatikan bahwa garis yang terlalu tipis tidak dapat dimunculkan dengan baik apabila terlalu tipis. Karena itu perlu diperhatikan hal-hal berikut :
Menjadi
Tidak jarang hasil desain setelah tercetak, dirasakan tidak sesuai harapan. Lalu standar apa saja yang perlu dipenuhi sebuah desain agar huruf atau font dan garis dapat tercetak sesuai rencana ? Berikut kami sajikan tips untuk Anda.
Font
Font atau huruf merupakan salah satu komponen dalam desain grafis. Pada sebuah logo, huruf dapat tampil sebagai informasi nama dari produk atau perusahaan, Pada kemasan, dapat tampil sebagai logo perusahaan dalam bentuk merk atau brand (dan sub brand). Font juga dapat hadir untuk mendeskripsikan produk dan informasi pendukung lainnya.
Saat ini ada banyak jenis font yang dapat digunakan dan tampil di monitor. Terlepas dari masalah estetika atau typografinya, agar font-font tersebut dapat ‘muncul’ dengan benar pada proses produksi cetak, ada standar yang harus diperhatikan oleh seorang desainer. Beberapa diantaranya adalah :
- Letak posisi teks minimal 3 mm dari paskris ukuran jadi.
- Teks berwarna hitam menggunakan separasi warna Black 100% (K= 100) dan bukan hasil registrasi (Cyan =100%, Magenta = 100%, Yellow = 100 %, dan Black (K) = 100%)
- Ukuran font minimal 6 poin untuk teks dengan satu warna, dan minimal 10 point jika diapositif atau full color.
- Disarankan menggunakan Postcript Font atau Open Type Font.
- Font dilampirkan pada saat diserahkan ke percetakan atau di-embed saat membuat PDF File.
Pada gambar vektor, gambar dibuat melalui garis, kurva, dan bidang secara matematis. Setiap garis, kurva, dan bidang memiliki atribut, yaitu fill dan stroke, ukuran stroke, jenis cap atau join stroke, dan lain sebagainya.
Saat mendesain untuk nantinya dicetak offset, perlu diperhatikan bahwa garis yang terlalu tipis tidak dapat dimunculkan dengan baik apabila terlalu tipis. Karena itu perlu diperhatikan hal-hal berikut :
- Ketebalan garis minimal hairline (0,25 poin)
- Warna pada color pallete jangan menggunakan mode RGB atau Pantone, kecuali bila pencetakan memang akan menggunakan warna Pantone.
Tulisan ini disadur dan diolah dari Bab II Buku Designer Handbook
dengan izin penulis : Ibu Anne Dameria – Link & Match Graphic.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih mas tulisannya nambah pengetahuan sy tentang percetakan...
BalasHapusKios Grafis
mantapss mas ilmunya
BalasHapus